Secara mekanika proses penekukan
ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik dan tekan (lihat gambar). Pada
gambar memperlihatkan pelat yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi
peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah peregangan terlihat pada sisi luar
pembengkokan, dimana daerah ini terjadi deformasi plastis atau perobahan
bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat mengalami pertambahan panjang. Daerah
netral merupakan daerah yang tidak mengalami perobahan. Artinya pada daerah
netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan. Daerah
sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami penekanan,
dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini
disebabkan karena daerah ini mengalami perobahan panjang yakni perpendekan.atau
menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses ini dilakukan
dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah
penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan mengalami
pembengkokan
Gambar Langkah Proses Tekuk
Gambar 9.38 Langkah awal Tekuk
Langkah proses penekukan pelat dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan sisi bagian pelat yang akan dibentuk. Langkah penekukan
ini harus diperhatikan sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini tidak
menurut prosedurnya maka akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat
ditentukan oleh sisi dari pelat yang dibengkokan dan kemampuan mesin
bending/tekuk tersebut. Komponen pelat yang akan dibengkokan sangat bervariasi.
Tujuan proses pembengkokan pada bagian tepi maupun body pelat ini diantaranya
adalah untuk memberikan kekakuan pada bentangan pelat.
Gambar 9.40 Sudut Tekuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar